Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) tak mau ambil pusing soal kabar Partai Golkar gabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Diketahui, PAN bersama Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Masih sangat dinamis, semua masih bisa terbuka, siapa bergabung dengan siapa," ujar Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/3/2023).
Baca Juga
Sementara itu, terkait masukan Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), agar Golkar memperbesar poros dengan ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan, menurutnya, hal itu adalah ajakan biasa dan wajar saja.
Advertisement
"Kalau ngajak-mengajak kan biasa sekarang kan, semua ngajak ini ngajak itu ngajak biasa, namanya ngajak kan, biasa itu," ucap Yandri.
Yandri mengingatkan semua hal sangat mungkin terjadi di dunia politik. Apalagi saat ini masih sangat dinamis.
"Jadi tidak ada hal yang tabu dalam proses Pilpres, semua masih sangat memungkinkan untuk mencapai sebuah kesepakatan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut Jusuf Kalla atau JK memberi masukan agar Golkar melebarkan poros menjadi lebih besar bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan, tapi semua masukan saran dan pandangan dari senior-senior itu pasti at the end akan secara resmi di dalam rapat partai," ucap Doli
Ajakan JK Agar Golkar ke Koalisi Perubahan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meyakini, jika Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla akan memberikan pandangan dan masukan terkait Pemilu 2024. Termasuk, saran untuk memperbesar koalisi dengan merapat ke Koalisi Perubahan.
Diketahui, pada acara buka bersama yang digelar di NasDem Towet terlihat keakraban antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Hadir juga, Jusuf Kalla pada acara tersebut.
Bahkan, Airlangga dan Surya Paloh sempat berbincang empat mata usai acara buka bersama.
"Saya kira pasti ya (JK memberikan arahan), senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan, tapi semua masukan saran dan pandangan dari senior-senior itu pasti at the end akan dibicarakan secara resmi di dalam rapat partai," kata Doli, saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Dia pun mengaku, jika para senior Partai Golkar termasuk Jusuf Kalla sering dilibatkan dalam mengambil keputusan.
"Nah mereka ini sampai saat ini selalu juga berada bersama-sama kami, di dalam pengambilan keputusan juga mereka selalu kita libatkan," ungkapnya.
Terlebih, kata Doli, formasi Ketua Dewan Partai Golkar sangat lengkap. Sehingga, komunikasi terus dijaga dan selalu dilibatkan dalam mengambil keputusan.
"Apakah nanti dalam rapat partai itu internal di DPP atau juga bersama dengan ketua-ketua dewan itu. Kan ketua dewannya lengkap kabinet sekarang," jelasnya.
"Ketua Dewan Pembina ada pak Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan ada Pak Akbar, kemudian Ketua Penasihat ada Pak lLuhut, kemudian ada Pak Agung sebagai Ketua Dewan Pakar, Pak JK walaupun secara formal tidak di dewan itu tapi kami menjaga terus komunikasi dengan senior-senior kami itu," imbuh Doli.
Advertisement